Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Yakin pun saya gak mau all in

Kalau dividend total 6%an dari total porto di re invest di saham murah MOS 50% dia nyungsep 50% lagi jadi minus 3% dan kalo perushaannya tutup permanen (resiko maksimal) minus 6% .  Ini loh keuntungan diversifikasi  Tetapi harus iklash… kalo porsinya 6% ya emiten itu naik 100% dorongnya hanya 6% saja, bagger mu setidaknya ngalahin return deposito. Memang engkong Buffet bilang Diversifikasi ada proteksi dari ketidak tahuan, cuma secara spesifik beliau pernah bilang 3 saham cukup. beliau tidak bisa terkonsentrasi lagi seperti masa Buffet Partnership karena sizenya sudah besar. Dan tidak ada saham murah yang cukup besar  untuk ber efek ke pertumbuhan portofolio Berkshire Hathaway. Kalo saya cukup 3 dengan begitu resikonya terbagi 33% total hilang per emiten kalo saya salah analisa. Kemarin dapet dividend lumayan gede. Karena 3nya gak cukup murah dan resikonya saya gak mau tambah lagi. Akhirnya saya parkir lah di 1 emiten baru.  Sizing begini udah saya terapkan waktu mas...

Pahami Bisnis dulu baru Valuasi : Study kasus SRIL

Pemahaman akan bisnis akan jauh lebih saya utamakan sebelum valuasi, karena valuasi adalah angka yang tidak absolut dan bisa berubah ubah seiring berjalannya waktu. Tidak sedikit investor yang berlindung dibalik PBV murah, karena itu merupakan valuasi yang lebih minim berubahnya dibanding kinerja (PE) yang berubah secara volatile pertahun.  Namun tidak selalu seaman itu, kondisi industry extreme mampu merontokan nilai buku sebuah emiten. Contohnya SRIL Di tahun 2019 SRIL memiliki nilai buku 402/lembar, sedangkan harganya ditutup di angka 258, maka kala itu PBVnya berada dikisaran 0,6.  berselang 3 bulan covid confirm masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020, SRIL pun terjun ke titik terendahnya di 125/lembar atau kisaran PBV 0,3 . artinya jika kembali ke nilai bukunya investor berpotensi    mendapat keuntungan 300%, suatu angka yang fantastis.  Selama 2020 muncul denial akan pandemi covid dengan segala dramanya, dan SRIL pun terlihat tidak terpengaruh dan tercermin ...

Orang Pintar Pasti Cuan? Study Kasus FOMO ARTO 2021

Gambar
ketika sebuah koreksi besar terjadi semua orang akan merasa sangat pintar dengan jargon andalan "tuhkan gw bilang juga apa", namun ketika rally terjadi, bahkan orang cerdas pun mampu membuat valusi untuk membenarkan pembelian FOMOnya. seperti tahun lalu ketika koreksi Bank Digital terjadi, ARTO terjun bebas dari level 18.000 sampai ke 2000 di awal tahun 2023, ketika sudah terjadi, mudah berbicara "fundamentalnya gak ada". ketika ngomong hal yang sama di tahun 2021 itu akan terdengar aneh karena rata rata mengeluarkan Valuasi yang membenarkan kenaikan extreme bank digital primadona 2021 ini. se Extreme apa? mari kita lihat chart dibawah perbandingan net income dan harga ARTO 2018-2023 di 2021 Q1 ARTO mencetak rugi bersih (38M) lalu di Q2 mengecil jadi (9M)  berbalik untung di Q3 14M lalu berlanjut untung 119M, siapa yang tidak takjub? keraguan akan Bank Digital susah cuan di buktikan dengan progress dari rugi (38M) untung 119M.harga saham naik ratusan persen kurang d...