Riset : Pengaruh laba bersih perusahan terhadap harga saham (2012-2022)

 

Pengaruh laba bersih perusahaan

Terhadap kinerja harga saham dalam periode 2012-2022

Penelitian diawali dengan hipotesa bahwa dalam jangka panjang kinerja perusahaan yang akan mempengaruhi naik turunnya harga saham, seperti yang dikatan investor legendaris seperti Warren Buffet. Peter Lynch, hingga Lo Kheng hong.

Sampel yang saya ambil adalah 10 perusahaan dengan kapitaliasi pasar terbesar di akhir tahun 2022, yaitu sebagai berikut














Pemilihan 10 besar market cap untuk mengurangi potensi kenaikan harga hasil dari volatilitas berlebihan yang berpotensi terjadi di saham dengan kapitalisasi pasar yang kecil.

Sample laba bersih yang saya pakai adalah laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk

periode waktu 10 tahun untuk menghindari volatilitas market akibat sentimen makro yang sering terjadi di dalam jangka pendek.

Berikut saya lampirkan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih (net income) dalam periode 2012-2022

Emiten

Total kenaikan laba bersih

CAGR laba bersih 10 tahun

Total kenaikan Harga saham

CAGR Harga saham 10 tahun

BBCA

268%

13%

370%

17%

BBRI

174%

11%

265%

14%

BYAN

6105%

51%

2066%

36%

BMRI

166%

10%

144%

9%

TLKM

62%

5%

107%

8%

ASII

49%

4%

-25%

-2%

TPIA

176%

11%

1218%

29%

UNVR

11%

1%

42%

4%

BBNI

162%

10%

149%

10%

ADRO

943%

26%

142%

9%

Jika melihat tabel diatas dari 10 emiten terdapat 1 emiten yaitu ASII (Astra  International) yang tidak memiliki korelasi laba bersih dengan kenaikan harga saham, dimana total kenaikan lebih bersih 49% namun kinerja harga malah turun -25% 

fundachart ASII stockbit

bila diperhatikan kenaikan 49% laba bersih terjadi dengan kontribusi terbesar dari tahun 2022 setelah selama 9 tahun laba bersih berjalan di tempat atau yang biasa di sebut sideways diangka

13T – 20T, lalu di tahun 2022 laba bersih akhirnya keluar dari sidewaysnya diangka 28T.

dari sampel diatas bisa di simpulkan kinerja Laba bersih memiliki korelasi dengan kinerja harga saham dalam periode 2012-2022, ada 3 emiten yang memiliki korelasi lemah seperti TPIA ADRO BYAN karena mereka adalah emiten emiten yang sangat terpengaruh dengan harga komoditasnya, atau biasa di sebut price taker bukan price maker seperti BBCA TLKM, yang menyebabkan volatilitas laba bersih perusahaan. meski ada 1 Price maker UNVR yang juga masuk dalam korelasi lemah.

Namun meski seperti itu dari 10 sampel, 5 memiliki korelasi kuat, 4 memiliki korelasi lemah dan 1 tidak berkorelasi sama sekali, 9 sampel laba bersih naik harga naik, dan 1 sampel laba bersih naik harga turun.

Maka bisa di simpulkan kinerja laba bersih terhadap harga saham dengan sampel emiten IDX yang masuk 10 market cap terbesar di penutupan 2022 berkorelasi signifikan.

Laba bersih naik Harga saham naik.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiki Taka Lionel MSIE

Universitas Negeri Youtube : Fundamental Saham

Cara saya valuasi EAST