pelunasan Utang bank PJAA ditunda? kok gitu...beneran recover gak nih?
Utang jangka pendek PJAA terdiri dari
388M Perjanjian kredit modal kerja pinjaman berjangka
Bank DKI yang jatuh tempo 20 September 2023 bunga 7% pertahun
artinya bunga yang dibayarkan selama periode berjalan senilai 27M/tahun
namun ada perpanjangan masa pembayaran kredit di tanggal
20 september 2023 melihat dari keterbukaan informasi BEI.
388M Perjanjian kredit modal kerja pinjaman berjangka
Bank DKI yang jatuh tempo 20 September 2023 bunga 7% pertahun
artinya bunga yang dibayarkan selama periode berjalan senilai 27M/tahun
namun ada perpanjangan masa pembayaran kredit di tanggal
20 september 2023 melihat dari keterbukaan informasi BEI.
perpanjangan diajukan untuk pembiayaan operasional PJAA.
namun menurut saya ini semua dilakukan agar bisa "bernafas"
melihat sisa cash periode Juni 2023 sebesar 691M dengan Obligasi
yang jatuh tempo senilai 149M di 10 Februari 2024.
jika memaksakan untuk melunasi utang 388M maka sisa kas akan
berada di angka 302M. tentu sangat berbahaya melihat ada utang senilai 516M
yang sudah lewat masa grace period. artinya beban pokok utangnya sudah WAJIB mulai dilunasi perlahan dengan bunga JIBOR 3 Bulan + margin 3%.
bila JIBOR 3 bulan 6,7% maka total bunganya saja 50M.
saya asumsikan 516M akan dicicil rata sampai jatuh tempo di 14 Desember 2030
maka di 2024 akan ada beban bank dan obligasi senilai 235M, bila dikurangi dengan kas
302M maka sisanya 67M.
memang dalam kebiasaan historis 5 tahun sebelum pandemi arus kas bersih operasi semester 2 biasanya menyumbang sekitar 44%-70% dari total tahunannya. bila mengambil angka terkecil 44% maka arus kas bersih operasi 2023 berpotensi ada di kisaran 414M.
414+67M = 481M potensi kas PJAA di Q1 2024 (belum tentu kejadian).
terlihat lega meski dengan skenario sudah terbayar, namun kalo bisa lebih lega lagi dengan menunda setahun dua tahun kenapa tidak?. toh juga Bank DKI dan PJAA sama sama mayoritas dimiliki oleh Pemda DKI. Bank DKI dapat keuntungan bunga, PJAA mendapatkan kelegaan liquiditas.
sehingga bisa menyisihkan sedikit untuk dividend, bahkan bila management ingin membuat market optimis cukup membagi 88M untuk dividend (55 dps) maka yieldnya sudah
6,8%an gak banyak... tapi cukup baik.
maka dari itu saya memaklumi penundaan masa pembayaran 388M lagi pula kalau BANK DKI paksa dilunasi lalu ada force major, PJAA jadi kekurangan cash... utang 516M makin beresiko gak kebayar. menunda ya win win solution lah.
PJAA habis kegebuk 2 tahun pandemi sampai hampir bangkrut...gak ada salahnya mengambil nafas supaya bisa melanjutkan masjid apung dan Museum Rasulullah yang berpotensi menambah market baru.
Penjelasannya sangat masuk akal, thanks bang fadhil
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih bang
BalasHapus