kalau tidak beli kenapa masih di amati? BMBL
kalau tidak beli kenapa masih di amati? $BMBL
baca part 1 : https://pengepulsaham.blogspot.com/2023/11/pemborosan-alokasi-aset-bmbl.html?m=1
Ketertarikan saya dengan emiten ini bukan karena asetnya yang jauh lebih besar daripada market capnya, bahkan jika pemborosan senilai 17,9M di “iklaskan” tetap saja undervalue secara aset. meski margin of safetynya tidak terlalu lebar.
poin yang jadi acuan saya selalu Laba laba laba, atau kalo kata ko Thowilz kinerja kinerja kinerja.
bila melihat dari Gross Profit Margin, emiten ini mencetak Pendapatan 12M beban pokoknya hanya 3,5M, yang membuat GPMnya 8M atau 70%.
namun beban umum administrasinya membengkak. Terutama di akun pemasaran 2,1 M dan kenaikan Gaji Bonus Tunjangan 1M.
Bila melihat catatan kaki no 28 disitu tertulis ada kompensasi manajamen kunci 900jt.
Manajemen kunci perushaan berjumlah 9 orang maka selama 9 bulan setiap orang mendapatkan total 11jt perbulan diluar gaji pokok, termasuk pak Galih Pendekar yang juga memiliki 9% saham BMBL.
Untuk beban Pemasaran terlihat besar namun biasanya terlihat hasilnya setahun kemudian, apakah 2,5M ini berbuah hasil atau malah jadi beban yang sia sia.
dengan data ini saya memiliki harapan seandainya terjadi effisiensi di beban administrasi 30% atau terpangkas 2,1M artinya laba bersih akan menjadi 3,1M
Meski revenuenya stabil 12M maka PEnya jadi 5 jika effisensi terjadi.
Walau kebiasaan management sangat sulit berubah namun saya tidak putus asa, karena BMBL baru saja IPO yang kepentingannya jauh lebih kompleks dibanding alokasi aset.
saya menganggap alokasi aset yang tertulis di part 1 adalah kecerobohan semata.
meski kemungkinan berubahnya kecil, masih tetap mengamati, karena tidak ada yang mustahil.
namun pemborosan yang luar biasa membuat saya ingin melihat kinerja tutupan tahun dan Q1 2024. Apakah pemborosan ini berlanjut atau cuma one time miss management.
bila harganya naik di goreng keatas… yasudah~~
saya pun memiliki 1 emiten yang baru IPO tahun ini yang sekilas valuasinya lebih mahal daripada BMBL, namun saya lebih berani beli karena menurut saya potensi growthnya jauh lebih tinggi di banding BMBL.
emiten itu tidak tanpa celah, karena saya pun menemukan “pemborosan aset” berupa pembelian Hyundai Palisade 700jt, namun karena Revenue masih 200M yasudahlah saya maklumi.
Emiten baru ipo yang bisa di analisa hanya pemanfaatan dana IPO lari kemana asetnya.
kemungkinan arus kas operasi minus adalah hal biasa, apalagi jika dana IPO langsung di belanjakan.
membeli saham adalah beli bisnis
dana IPO artinya perushaan mendapat dana besar tanpa bunga yang bisa dipakai untuk membeli aset. aset produktif bertumbuh harapanya laba bersih juga bertumbuh. meski tidak semua motifnya seperti itu.
Ada juga yang memang mau exit aja lewat ipo karena dari GPM aja udah tak terselamatkan.
Tugas investor ya jadi investigator untuk cek kemana larinya dana ipo~~ atau laba tahun berjalan. Karena ada perushaan yang lebih enak jadi karyawaanya daripada investornya.
Thanks bg
BalasHapus